*Jakarta*, Cinta.. cinta... cinta, topik yang satu ini memang tak akan
ada habisnya dibahas. Berbagai perasaan timbul ketika jatuh cinta;
senang, bahagia, bahkan sampai terpuruk karena sakit hati. Intinya,
jatuh cinta.. memang sejuta rasanya!
Nah, perasaan tersebut menimbulkan rasa penasaran para peneliti. Mereka
pun peneliti aktivitas otak dan tubuh seseorang ketika sedang jatuh cinta.
Dilansir BBC, Rabu (16/8/2006) penelitian oleh Universitas London
membuktikan ketika sedang jatuh cinta, bagian otak manusia yang
mengontrol pikiran-pikiran kritis agak terganggu. Namun ini tak hanya
berlaku untuk cinta pada kekasih, kecintaan ibu pada anaknya juga bisa
menghasilkan hal serupa.
Penelitian ini melibatkan 20 orang yang diminta untuk memberikan
pendapat soal orang yang dicintainya. Sebelumnya, mereka ditunjukkan
foto orang tersebut.
Perasaan jatuh cinta membuat aktivitas otak yang terkait dengan
penilaian kritis menjadi terganggu. Aktivitas yang menimbulkan
emosi-emosi negatif pun menjadi berkurang.
Tak hanya itu saja, terjadi peningkatan aktivitas di bagian otak yang
merespon terhadap reward atau hal-hal baik. Sedangkan bagian otak yang
biasa membuat penilaian-penilaian negatif mengalami penurunan aktivitas.
Para responden ini seakan di'buta'kan oleh cinta mereka sehingga
penilaian tentang pasangan mereka tak seobyektif biasanya. Penilaian
terhadap orang yang dicintai lebih cenderung ke penilaian yang bersifat
positif. Sedangkan hal-hal negatif atau kesalahan pasangan kerap
terlewatkan oleh mereka.
Nah, yang membedakan antara cinta kekasih dan keluarga adalah, cinta
dengan kekasih bisa memicu aktivitas di hypotalamus. Hypotalamus ini
bertugas untuk mengontrol rangsangan yang berbau seksual.
Sementara itu, penelitian lain membuktikan, pria dan wanita yang sedang
jatuh cinta juga mengalami perubahan hormon. Pria yang sedang jatuh
cinta mengalami penurunan hormon testoteron sedangkan pada wanita
terjadi peningkatan hormon testoteron. Aktivitas ini terjadi pada enam
bulan pertama pasangan tersebut mulai jatuh cinta.
"Pria, menjadi seperti wanita, sedangkan wanita menjadi seperti pria.
Sepertinya ala, ingin menghilangkan perbedaan antara pria dan wanita
agar mereka bisa bersatu," ujar peneliti asal Italia, Donatella
Marazziti dari Universitas Pisa.
Cinta Memang Bisa Bikin Buta

Sosial Media
Paling Sering Dibaca
-
KHUTBAH BAHASA BUGIS KAUM MUSLIMIM DAN MUSLIMAT JAMA’AH IED RAHIMAKUMMULLAH Semoga keselamatan, Rahmat ALLAH dan berkahnya senantiasa ter...
-
ESSO RI MUNRI السلام عليكم ورحمة الله وبركاته Al-hamdulillah, pammase nenniya apangiringeng temmappettuna Puang maraja akamase lao...
-
Sining Umma seleng engkae hadir..!!! Mancaji siddi pattaro pole ri Paung raja sewwae Allah Azzawajallah makkutopa Nabikkeng Muhammad saw,...
-
3 Ahlak yang Paling Mulia di Sisi Allah swt Dalam kehidupan di dunia ini manusia itu tidaklah dinilai dengan bentuk dan rupanya begitu ...
-
“TUGAS POKOK MANUSIA DIMUKA BUMI” De’natu nallinrung riseseta makkeda iyaro idi rupa tauwe degaga nassabari napancajiki puang allahu ta...
-
KHUTBAH IDUL AD’HA Loni wettue molai laleng mappura onronna,tenri sedding assisullengenna essoe nennia wennie,labessiha ritu siuleng,duampu...
-
STIK TEMPE Bahan-bahan : 1 papan tempe Masako ayam Ketumbar bubuk (skip boleh) 4 sdm tepung terigu Secukupnya tepung roti Minyak ...
-
Khutbah Bahasa Bugis Terbaru Idul Fitri "PUASA DAN PEMBENTUKAN KEMANUSIAAN" السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الله أكبر 9× ألل...
-
Sejak kecil Jordan memiliki ketertarikan dalam bidang olah raga. Salah satu cabang olah raga kesukaannya adalah bola basket. Sa...
-
SHALAT LIMA WAKTU Alhamdulillah pada laoni mai simata patarakai tanra asukurukeng marajata lao risese arajengenna puang a...
Kategori
Formulir Kontak
Diberdayakan oleh Blogger.